Langsung ke konten utama

Eksplorasi Aliran Lahar Purba Gunung Sawal.

Berawal dari Laporan Petuangan Anak-anak dari Kawali yang tidak sengaja menjelajah di Cikupa,dan menemukan lokasi ini yang diduga sebagai pembekuan lava yang merekah membentuk lempeng ( Sit Joint ) yang tampat jelas dari foto yang ditunjukkan kepada tim GenPI Ciamis, kami dibuat penasaran dan berinisiatif untuk mencari informasi lebih dalam mengenai lokasi ini.

Membangunkan Fajar, menerjang kabut tim Generasi Pesona Indonesia Kabupaten Ciamis bersama Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, menindak lanjuti penemuan dan laporan mengenai bebatuan yang terbentuk rapih di Lembah Kaki Gunung Sawal, lokasi tersebut berada di Desa Cikupa Kecamatan Lumbung Kabupaten Ciamis, sekitar 10 menit jarak tempuh dari Taman Surawisesa Kawali, dengan kekuatan 6 orang anggota GenPI Ciamis, 3 Orang Mahasiswa Geologi , 5 Orang penemu lokasi batuan ini, karena berada di Lembah Gunung Sawal dan ditemukan bebatuan yang dikuatkan oleh Pendapat Arkeolog bernama Pak Lutfi yang dihubungi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Pak Toto Marwoto kami menamakan Kegiatan ini dengan nama Ekspedisi Kawah Purba.
Melaksanakan persiapan sejak jam 7 kami berkumpul di Islamic Center Kawali, kegiatan ekplorasi Kawah Purba ini dilaksankaan hari Minggu, 24 Desember 2017, sekitar pukul 9 dan semuanya sudah berkumpul kami melanjutkan perjalanan ke lokasi. Kurang lebih 15 menit perjalanan menggunakan sepedah motor, dengan jarak tempuh 6-7 KM Menuju Desa Cikupa.
Melaksanakan persiapan sejak jam 7 kami berkumpul di Islamic Center Kawali, kegiatan ekplorasi Kawah Purba ini dilaksankaan hari Minggu, 24 Desember 2017, sekitar pukul 9 dan semuanya sudah berkumpul kami melanjutkan perjalanan ke lokasi. Kurang lebih 15 menit perjalanan menggunakan sepedah motor, dengan jarak tempuh 6-7 KM Menuju Desa Cikupa
Lokasi dapat diakses menggunakan Jalur Utama Kawali, Talagasari, Cikupa, Karena letaknya berada di lembah kaki gunung sawal, di titik kumpul (Jalan Menuju Desa Sukalaharja) kami harus turun sekitar 10 menit dengan Jalan setapak yang telah ada, mungkin jalan ini digunakan warga untuk bercocok tanam diladang pesawahan, karena memang lokasinya berada di Wilayah Pesawahan.
Dibuat penasaran dengan objek ini, kami mengikuti jalan setapak, yang menurun dan licin yang memang masih belum terjamah oleh khalayak ramai, bahkan hanya beberapa warga saja yang mengetahui lokasi ini. Menjadi penyesalah saat dikonfirmasi Pemangku Kepentingan di Desa Cikupa tidak bisa menemani kami tim GenPI untuk mengeksplorasi KawahPurba ini.


Track yang curam dan berlumpur kami lalui, melewati sungai, dan kami melewati pesawahan yang telah selesai di panen menghiasi perjalanan menuju Kawah Purba. Setibanya dilokasi, tim Generasi Pesona Indonesia disuguhkan pembuktian dengan hamparan batuan yang panjangnya bisa mencapai 10-15 meter ( yang nampak jelas )  dan uniknya batuan ini disusun rapih dengan berlipat “mirip kepingan batu”, masing masing kepingan batu disusun dari mulai terkecil sampai terbesar, karena memang belum tersentuh batuan ini tertutup daun yang merambat dan akar pohon yang tumbuh diatas temuan ini.
Memang seperti ada 9 patahan ada yang kepingan sempurna, batuan besar, ada juga kepingan kecil disusun menjadi kepingan besar, dan masih beragam, kesulitan saat itu memang penemuan ini berada di pesawahan yang berair membuat kami sulit untuk mendokumentasikan ataupun meneliti.
Kami didampingi Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Geologi dan mereka membuktikan, dengan membawa referensi mereka melihat bentuk lipatan, dan jenis batuan, karena kami tidak begitu mengetahui kami serahkan kepada mereka, saat ditanya bisa saja ini lipatan bentuk lava yang membeku, bisa juga ini adalah batu yang seharusnya tertutup tanah tetapi menonjol keluar, banyak pendapat disana, dan mereka membawa sampel batuan ini untuk diperlihatkan kepada Dosen atau ahli dibidang ini.

Saat kami melaksanakan pendakian ke puncak dari batuan ini, memang ti    dak ditemukan batuan lain, seperti terkubur oleh tanah, dan diperkirakan batuan ini mirip sebuah rumah dengan pondasi dari bawah keataps adalah lurus, dan berbentuk balok atau persegi, dan diatas batuan ini ditemukan cakaran satwa buas disalah satu batu, dan jalur binatang buas, bisa harimau/macan yang ada di Cikupa, dan memang disini masih asri, kami bergegas untuk turun dari puncak dan melanjutkan ekspedisi dibawah.

Kurang lebih 2 jam kami mengeksplorasi dan dirasa cukup untuk mengambil sampel batuan oleh rekan rekan dari Fakultas Geologi, mengambil Dokumentasi sekitar pukul 11.00 kami memberhentikan ekspedisi di Kawah Purba ini, dan bergegas membereskan peralatan dan kembali pulang.
Menyisahkan kenangan dan tanda tanya besar, dapatkah batuan ini tersusun rapih karena ciptaan manusia? Atau memang ini tadinya adalah lapisan yang akan membentuk bukit? Atau disini ada bangunan yang bisa saja berupa candi? Atau hanya batuan alam saja karena lava yang membeku? Kami namai tempat ini Kawah Purba dan suatu hari nanti kami akan kembali untuk mengeksplorasi adakah temuan terbaru kami dilain hari?
Kami harap, setelah Tulisan ini dipublikasikan semoga ada tim Geolog maupun Arkeolog yang tertarik dan datang ke lokasi Kawah Purba Cikupa untuk memastikan benarkah ada bekuan lava atau adakah peninggalan sejarah di Lembah Kaki Gunung Sawal ini ?, kalau memang ada Pemerintah Kabupaten Ciamis, melalui Dinas Pariwisata harus segera bersiap membuka objek wisata baru deretan batuan di Lembah Kawah Purba Gunung Sawal.

Oleh : Nandi GenPI Ciamis 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona Pantai Karang Hawu Sukabumi

Photo by  Zian Lutfiana Sukabumi Jawa Barat memiliki sejuta pesona wisata yang sangat menarik, yaitu Pantai Karang Hawu yang sangat indah ini. Dengan ciri khas tebing yang menjorok ke laut disini kita bisa menikmati pemandangan yang indah, udara yang sejuk serta hamparan pasir yang luas serta deburan ombak yang menghantam karang menambah pesona keindahan di pantai ini. Lokasinya dekat dengan kawasan wisata Palabuhan Ratu yaitu terletak di desa Cikakak, Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Berjarak 73km dari pusat kota. Akses sangat mudah, bisa menggunakan kendaraan umum atau pribadi, jika menggunakan kendaraan umum bisa dari terminal Palabuhan Ratu dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit. Serta harga tiket masuk pantai yang masih relatif murah, sangat cocok bagi Anda untuk menhabisakan waktu luang di pantai ini. Nama Karang Hawu berasal dari adanya gugusan batu karang yang menyerupai hawu atau tungku di lokasi itu.

Pesona Sanghyang Heuleut

Dilihat dari segi geografis dan sejarahnya, Danau Sanghyang Heuleut ini merupakan sebuah danau yang mengalir pada arus Sungai Citarum Purba. Danau Sanghyang Heuelut ini masih dalam satu rangkaian cerita dengan tempat Sanghyang Tikoro dan Sanghyang Poek. Bisa dibilang, Danau Sanghyang Heuleut ini adalah sebuah danau purba yang masih bisa kita lihat dan kunjungi. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya terdapat bebatuan besar yang terbentuk dari hasil letusan Gunung Api Purba yang bernama Gunung Sunda. Danau ini terselamatkan dengan hadirnya bendungan Saguling yang masih menjadi sumber air dari Danau Sanghyang Heuleut ini. Lokasi Danau Sanghyang Heuleut Tempat ini berlokasi di Kecamatan Saguling dan tepatnya berada di kawasan PLTA Saguling. Untuk mencapai lokasi ini bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Patokan yang paling mudah adalah PLTA Saguling. Dan tempat ini berada sekitar 5 km dari gapura utama PLTA Saguling. Untuk mencapai lokasi Danau Sanghyang Heuleut i